Kamis, 27 Desember 2018

Liverpool 'Main' dengan 13 Orang Saat Hancurkan Newcastle


Winning228 - Liverpool berhasil membuktikan diri mereka layak jadi juara Liga Inggris lewat kemenangan atas Newcastle. Di laga itu, The Reds seolah bermain dengan 13 orang.

Liverpool berhasil menaklukan Newcastle dengan skor telak 4-0. Dejan Lovren, Mohamed Salah, Xherdan Shaqiri, dan Fabinho bergantian membobol gawang Martin Dubravka,

Bukan hanya dari angka  di papan skor, perbedaan kemampuan Liverpool dengan Newcastle juga terlihat dari stastistik yang ada di laga tersebut.

Dikutip dari Opta, Liverpool mendapatkan 73,1 persen penguasan bola dibabak pertama, dan 78 persen di babak kedua, Liverpool juga mencatat 12 tembakan dan delapan diantaranya tepat sasaran.

Melihat permainan Liverpool di laga lawan Newcastle, Liverpool terlihat seperti bermain dengan 13 pemain. Di Laga tersebut, seolah ada banyak pemain Liverpool di tiap sisi sehingga membuat Newcastle yang bermain dengan 11 orang kesulitan merebut bola dan mengembangkan permainan.


Di laga tersebut, Liverpool sejatinya bisa mencetak lebih dari empat gol menilik peluang yang mereka dapatkan sepanjang 90 menit laga berlangsung. Ada sejumlah penyelesaian akhir yang tidak akurat dan kesuksesan Dubravka menahan tembakan yang membuat Liverpool harus puas dengan skor 4 - 0.

Pemain-pemain Liverpool benar-benar memenuhi lini pertahanan Newcastle di laga tersebut. Ditiap umpan silang yang dilepaskan, ada 4-5 pemain Liverpool yang siap menunggu bola.

Tak hanya itu, Liverpool juga piawai memainkan umpan-umpan pendek di kotak penalti sehingga mereka bisa dengan mudah merusak pertahanan Newcastle.


Alasan pemain-pemain  Liverpool terlihat sangat banyak di kotak penalti Newcastle adalah lantaran kehebatan Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson sebagai full back di laga tersebut. Alexander-Arnold dan Robertson rajin naik membantu serangan.

Dengan naiknya kedua full back, maka Mohamed Salah dan Sadio Mane bisa begerak lebih masuk ke kotak penalti atau pindah ke depan kotak penalti. Status sebagai false nine juga membuat Roberto Firmino bisa sedikit turun ke belakang untuk melakukan umpan 1-2, Mane, Salah, atau bahkan Shaqiri  yang kemudian melakukan tusukan kedalam kotak penalti.

Bila umpan silang di lepaskan oleh Alexander-Arnold atau Robertson, maka Mane,Firmino, Salah, dan Shaqiri bisa di kotak penalti Newcastle untuk bersiap menyambut umpan silang. Adanya empat pemain di Liverpool di kotak penalti tentu memaksa  Newcastle lebih banyak menarik turun pemain ke kotak penalti untuk membayangi tiap pemain Liverpool.

Lantaran banyak pemain Newcastle yang diam di kotak penalti mereka sendiri, akibatnya "The Magpies"sulit melakukan serangan balik. Kesulitan Newcastle makin bertambah lantaran Georginio Wijnaldum dan Jordan Henderson bisa membaca alur serangan dengan baik.

Sebelum Henderson dan Wijnaldum beraksi, pemain-pemain Newcastle lebih dulu mendapatkan pressing dari pemain Liverpool terdekat dari mereka. Tekanan yang langsung didapatkan oleh pemain Newcastle membuat Henderson dan Wijnaldum bisa lebih mudah memotong alur bola atau pergerakan lawan.

Situasi makin sulit bagi Newcastle lantaran Virgil Van Dijk juga sering maju ke tengah lapangan sehingga Liverpool seolah punya tiga gelandang bertahan sejajar.

Hebatnya lagi, Liverpool bisa konsisten melakukan ini sepanjang pertandingan berlangsung. The Reds tidak menurunkan tekanan sedikit pun di laga lawan Newcastle. Skuat Rafa Benitez akhirnya seolah kalah jumlah dari Liverpool di laga itu. Newcastle seolah kalah jumlah dan bermain berlawan 13 orang pemain Liverpool lantaran efektifitas,efisiensi, dan agresivitas pemain-pemain Liverpool di laga tersebut.

Skema racikan Juergen Klopp benar-benar di peragakan sempurna oleh pemain-pemain The Reds.

Ujian Lawan Arsenal dan Manchester City

Jika Liverpool bisa tampil dominan di sepanjang laga lawan Newcastle, maka Liverpool bakal mendapat ujian berat saat menghadapi Arsenal dan Machester City yang jadi lawan berikutnya.

Arsenal punya gelandang tengah naik daun, yaitu Lucas Torreira dan Matteo Guendouzi. Arsenal juga punya full back cepat dalam diri Sead Kolasinac dan Hector Bellerin tentu tidak akan membiarkan Alexander- Arnold dan Robertson terus maju membantu serangan.

Sedangkan untuk menghadapi Manchester City, kemampuan Liverpool mendapatkan dominasi penguasaan bola akan diuji. Manchester City di kenal sebagai tim yang sering tampil dominan dan memenangkan penguasaan bola. Liverpool tidak akan mudah mengatur ritme serangan bila mereka tidak memenangkan penguasaan bola di lini tengah.


0 komentar:

Posting Komentar